Pidato Wisuda ITB Maret 2005

Maret 3, 2008 at 12:22 pm Tinggalkan komentar


HS DillonMENGEJEWANTAHKAN ROH ITB
HS. DillonNaskah Pidato
Ketua Majelis Wali Amanat
Pada Wisuda ITB, Maret 2005

Yang saya hormati Para Gurubesar,
Yang saya banggakan para wisudawan
Para orang-tua wisudawan dan hadirin sekalian yang berbahagia,

Selamat pagi.

Adalah merupakan anugerah Sang Khalik bahwa pagi ini kita dapat bersama merayakan suatu capaian dari para wisudawan hari ini. Syukur Alhamdullilah mereka mencatat suatu prestasi besar dalam kehidupan mereka – menyelesaikan studi baik sarjana maupun pasca sarjana dari Institut Teknologi Bandung! Oleh karena itu sudah sepatutnyalah kita memberikan applaus kepada mereka semua. Terima kasih.

Tiga hari yang lalu, saya sudah bicara panjang lebar dengan civitas academica dalam upacara Dies Natalis. Pagi ini, pembicaraan ini khusus saya tujukan kepada para wisudawan.

Wisudawan yang kami banggakan, anda semua telah meraih prestasi besar; apa makna keberhasilan anda ini?  Pertama-tama ini merupakan pertanda bahwa anda kini memiliki khazanah ilmu dan pengetahuan sebagai bekal untuk melanjutkan kehidupan anda.  Kehidupan menuju insan kamil, menjadi anak Bangsa yang sudah siap menunaikan segala kewajiban yang dituntut oleh setiap posisi yang ditempati kelak. Kedua, dan ini yang teramat penting: anda membawa serta nilai-nilai hakiki dari kampus ini. Nilai-nilai kepeloporan, kejuangan dan keberpihakan.

Bagaimana masyarakat akan dapat menandai anda sebagai lulusan ITB? Dari pola pikir, sikap, dan pola tindak anda! Alangkah mulianya manakala semua tindakan anda mencerminkan nilai-nilai tadi. Mengapa mulia? Mari kita coba menelusurinya sejenak, mulai dari keberpihakan.

Anda harus mulai melangkah dengan upaya mengenal dari dekat keadaan Bangsa.  Datangi mereka, ajak bicara, atau  amati mereka dari  kejauhan. Dari mulai Presiden di istana hingga kepada petani dalam gubuknya. Coba pahami angan-angan dan impian yang memotivasinya masing-masing. Pelajari kekuatan maupun kelemahannya. Kenali juga kendala-kendala yang merintangi mereka dalam mengejar cita-citanya.

Cari mereka yang sedang berbakti kepada kemanusiaan, melintasi kepentingan keluarga, kelompok, dan golongan.  Kesemua ini akan membantu  memperteguh tekad anda untuk senantiasa berpihak kepada rakyat, kepada Bangsa yang hingga kini masih terus memperjuangkan kemerdekaaannya.

Apa yang dimaknai dengan kepeloporan? Berdasarkan kemampuan berpikir kritis anda harus dapat membaca semua keadan secara jernih. Mampu membedakan yang benar dan yang salah. Berani menyatakan yang benar itu adalah benar, dan yang salah itu memang salah. Bergerak maju berdasarkan keyakinan akan kebenaran, biar apapun tantangannya.  Berani seperti Galileo Galilei dari Padua mewartakan penemuannya kendati bertentangan dengan paradigma, paham, dan kepercayaan yang dominan pada masa itu. Inilah yang dituntut dari anda: kepeloporan yang memencarkan kabut-mencerahkan, yang memerdekakan rakyat dari segala takhyul, kepercayaan yang sudah usang. Kepeloporan yang tidak mengenal had, batasan-batasan yang dibuat orang lain, kepeloporan membawa maju Bangsa menembus segala halangan.

Lalu, apa pula kejuangan itu? Bukankah itu sudah menjadi bahagian dari sejarah?  Saya tahu itu tidak sedang musim. Tidak ditayangkan di TV, tidak dikumandangkan di radio.  Justru karena tidak rela membiarkan anda hanya mengikuti logika kapitalisme kasar yang kian membahana. Karena saya tidak ingin melihat anda sekalian mengamalkan ilmu hanya untuk sekedar mencari nafkah, mempertahankan eksistensi, maka saya tekankan kejuangan demi esensi Bangsa. Bangsa yang merebut kemerdekaan fisik dari penjajah melalui perjuangan dan pengorbanan yang demikian besar. Esensi yang dirumuskan Proklamator Bung Karno, seorang lulusan kampus Ganesha seperti anda, sebagai TRISAKTI. Yaitu berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkeperibadian dalam bidang kebudayaan.

Jelaslah bahwa keadaan kita kini masih jauh dari yang dicita-citakan para pendiri Bangsa.  Tantangan yang menghadang kita amat banyak, tetapi anda adalah orang-orang terpilih. Kompetensi yang berlandaskan ilmu dan pengetahuan anda telah dirasuki Roh Ganesha, yaitu nilai-nilai kepeloporan, kejuangan, dan keberpihakan. Anda pasti bisa! Majulah, maju mengejewantahkan Roh ITB. Membangun Bangsa yang adil dan makmur, berharkat dan bermartabat. Semoga Tuhan memberkati.

MERDEKA! 

Entry filed under: pendidikan.

Pidato Dies ITB 2 Maret 2005 Merajut Kembali Ke-Indonesia-an Kita

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Menerima

  • 56.792 kunjungan

Klik tertinggi

  • Tidak ada

KDP Web Blog

Blog Ki Denggleng. Memuat berbagai tulisan KDP dan Mitra